Jumat, 10 Februari 2012

Selayang Pandang PKD XVII PK PMII



Disampaikan oleh : PK PMII
Menanyakan kembali nafas gerakan mahasiswa hari ini yang mulai hilang dari pantauan mata gerakan yang sesungguhnya. Nafas itu sedikit demi sedikit pergi begitu saja tapa menyisakan nafas gerakan sedikitpun, yang tersisa akhirnya adalah matinya gerakan mahasiswa.

Kita sadari bersama akan sulitnya zaman ini, salah satunya adalah kesulitan untuk menemukan realitas di depan mata, kesulitan menemukan realitas akan fenomena masyarakat yang makin hari makin absurd. Pertanyaannya kenapa kemudian kita begitu sulit untuk membongkar realitas yang terjadi di tengah-tengah kehidupan kita?.



Absurditas itu bisa jadi sebab tidak adanya budaya kritis dalam masyarakat indonesia. Sejak dulu kita selalu disodori dengan cerita-cerita kerajaan nusantara yang sampai bisa kekuasaannya melebihi batas Indonesia yang kita kenal sekarang. Begitu gagahnya kerajaan yang pernah ada di bumi nusantara ini, yang menurut cerita sampai bertahan hingga ratusan tahun.

Disisi lain ternyata ada warisan budaya kerajaan yang sampai hari ini masih sangat melekat di Indonesia. Bahwa dalam sistem kerajaan, pemimpin yang disebut Raja memiliki kekuasaan absolut yang tak bisa ditentang oleh siapapun. Yang ditanamkan pada rakyatnya kemudian bahwa melawan perintah Raja merupakan sama halnya melawan Tuhan. Artinya bahwa mulai sejak zaman kerajaan, ditambah lagi kolonial belanda, rakyat kita sudah terbiasa untuk selalu patuh, sengaja dibentuk untuk menjadi pelayan atasan tanpa harus banyak bicara dan protes sediktpun.

Penyadaran akan hak mestinya sudah mulai selalu digencarkan, mulai dari mendefinisikan diri kita yang dilahirkan ke dunia, untuk apa dan kenapa, hingga mulai meraba akan hak sebagai warga dari sebuah negara. Hal ini menjadi mutlak diperlukan, sebab ketika seseorang mengetahui akan hak hak yang mestinya didapat, mereka tak akan lagi mau dibodohi, tak akan lagi menjadi budak.

Kemudian gerakan kolektif untuk mencapai tujuan tertentu juga menjadi bagian terpenting. Sebab saat ini kita terkadang terjebak pada pengkotak-kotakan sosial tertentu. Yang tejadi bahwa bukan untuk mencapai tujuan, malah berlomba-lomba beraktifitas hanya sekedar mencari eksistensi diri yang sangat miskin makna dan tujuan.

Menjadi refleksi bersama orientasi gerakan mahasiswa masa sekarang yang masih belum jelas harus bagaimana, yang belum mampu untuk menentukan prioritas gerakan. Belum lagi semakin gencarnya budaya-budaya yang secara tidak langsung mematikan daya kritis mahasiswa. Ini yang kemudian mematikan langkah untuk bergerak ke arah perubahan yang hari ini seakan menjadi hal yang utopis.

Dibutuhkan persamaan persepsi untuk melakukan gerakan bersama. Semangat dan keyakinan akan gerakan mahasiswa harus terjaga dengan mempertegas gerakan mahasiswa sebagai gerakan civil society. Gerakan ini mencoba untuk membangun kekuatan di ekstra parlemen dimana rakyat tak lagi percaya terhadap mereka yang duduk di dalam perlemen. Kekuatan ekstraparlementer ini yang kemudian bisa selalu untuk mempresure pembuat kebijakan agar kebijakannya populis.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai salah satu institusi organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan dengan tegas dan jelas merupakan bagian dari komunitas akademisi yang memiliki tanggungjawab terhadap persoalan-persoalan tersebut. Mengingat berdirinya PMII sebagai organisasi mahasiswa yang radikal, progresif dan revolusioner, harus siap melakukan perubahan terhadap berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.

Lebih khusus Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII ) melaksanakan pengkaderan formal (PKD) PMII sebagai kepedulian untuk menemukan identitas mahasiswa yang sesungguhnya. Pelatihan Kader Dasar (PKD) merupakan fase penanaman nilai-nilai dan misi pergerakan serta membentuk militansi kepada anggota untuk menjadi kader PMII. PKD kali ini juga merangkaikan kegiatan dengan Temu Reuni Alumni PMII sebagai wahana silaturrahmi, juga dalam upaya menggali inspirasi dengan menelaah kembali sejarah gerakan PMII  pada masa-mas sebelumnya. 
Pelaksanaan PKD dan Reuni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar